... and I have failed.

Inget posting saya tentang memperkenalkan managemen keuangan untuk anak di sini?  Jadi ya, beberapa hari setelah posting; kebetulan saya harus belanja ke Superindo. Tentunya, ditemenin sama si Kakak Titan.

Di rumah, saya kasih Titan uang sepuluh ribu rupiah. Saya jelaskan bahwa dia boleh beli apa aja secukup uang itu. Jangan lupa nanti bawa keranjang sendiri. Titan mengangguk setuju. Lalu, ia segera mengambil dompet Angry Birdsnya dan memasukkan uang sepuluh ribu itu diantara helaian uang-uang dan Surat Izin Mengemudi Kidzanianya.

Sampai Superindo, Titan lebih memilih membawa trolley ketimbang keranjang. Lalu ia mulai asyik strolling the store. Sementara saya asyik berbelanja mingguan, sesekali saya memperhatikan dia.

Pertama yang dia datangi adalah Dairy shelves. Ia ambil se-pack Yakult dan Yogurt. Kali ini, tanpa izin. Mungkin karena ia merasa sudah mengantongi izin dari saya. Terus dia asyik jalan-jalan sendiri. Kali ini mampir ke lorong personal care dan mengambil pasta gigi Enzym dan sikat gigi yang biasa saya belikan untuknya. Saya jadi ingat, pasta giginya di rumah memang sudah hampir habis. Akhirnya, saya pindahkan pasta gigi dan sikat gigi dari trolleynya dengan alasan "Yang ini kewajiban Bunda, biar Bunda aja yang bayar."

Saya tetap asyik dengan list belanjaan di tangan saya, sementara si Kakak tetap asyik berbelanja. Nggak terasa, trolleynya udah nambah lagi barang bawaannya. Saya mulai panik, lalu saya ingatkan si Kakak "Titan, uang Titan cuma sepuluh ribu ya, belanjaannya jangan lupa dihitung." "Oke, Nda!" Katanya penuh percaya diri.

Akhirnya, saya pun selesai berbelanja. Lalu, beriringan kita pergi ke kasir yang sama. Saya membayar duluan, baru Titan di belakang saya.

Ibu kasir asyik menjumlah semua barang belanjaan Titan yang semuanya berjumlah dua puluh enam ribu rupiah. Dengan tenang dan percaya diri (teteuuup), ia keluarkan uang sepuluh ribunya sambil senyum. Si embak kasir, tentu bingung dan menatap saya.

"Titan, uangnya nggak cukup. Semuanya jumlahnya dua puluh enam ribu, uang Titan cuma sepuluh ribu."

"Kok jadi dua puluh enam? uangnya kan sepuluh, Titan belinya cuma empat; Nda. Yakult, Yogurt, Kinderchoc sama Chitato. Harusnya masih ada kembalinya enam."

Saya tertawa, si Embaknya juga. Duh, seandainya saja antrian di belakang dia nggak panjang, pasti saya udah panjang kali lebar kali tinggi ngejelasin dia tentang jumlah nilai dan bukan jumlah barang dan pasti saya suruh kembalikan barang-barang dia yang berlebihan harga.

Sigh, tapi ternyata saya belum tega. Dan rupanya si Kakak juga belum siap.
Akhirnyaaaaaa, saya merogoh dompet dan menambahkanlah enam belas ribu untuk belanjaan Titan.

Maybe next time.

Mukanya yakin banget uangnya cukup.

Comments

  1. hihihi....iya gimana sih mbak kasir ini, bukannya dikembaliin enam ribu :p

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts